By : Drs.
Marsigit MA
Reviewed
by: Fifi Yuniarti
Thompson P.
menganalisis menggabungkan kognitif, psikologi dalam intuisi besar yang mana
merupakan dasar untuk penelitian matematika. Dengan angka epistemis tentang apa
peran intuitif dari proposisi matematika harus bermain dalam pembenaran. Sejauh
mana penelitian intuitif terbatas oleh sifat rasa pengalaman dan oleh kapasitas
untuk konseptualisasi.
Menurut Aristoteles,
bentuk entitas tidak jauh dari penampilan tetapi sesuatu yang masuk akan
menjadi objek dunia. Aristoteles menyatakan bahwa ketika kita dapat kesatuan
abstrak atau lingkaran, itu tidak berarti bahwa abtraksi merupakan sesuatu yang
terpencil dan kekal. Bagi Aristoteles, matematika hanya penalaran tentang
idealisasi, dan ia melihat dekat struktur matematika, membedakan logika,
prinsip yang digunakan untuk menunjukkan teorema, definisi, dan hipotesis.
Bold menyatakan
bahwa intuisi dan formalis meyakinkan bahwa penelitian dalam matematika hanya
penemuan dan tidak memberi informasi kepada dunia, baik pendekatan untuk
menjelaskan kepastian absolut dari matematika dan menolak penggunaan tak
terbatas. Bold mencatat bahwa peneliti intuisi mengakui kesamaan formalis utama
dan perbedaan sebagai perbedaan pendapat dimana ketepatan matematika berada dalam
kecerdasan manusia.
Menurut Kant,
matematika adalah ilmu yang hanya meneliti sifat spacio-temporal dari objek
dengan mempelajari sifat ruang dan waktu, dan dengan demikian matematika adalah
penelitian bentuk persepsi abstrak. Menurut penelitian Kant, matematika dapat
memungkinkan adanya pembagian pada interval kecil dan perluasan pada interval
besar. Ini berarti, kita mendiskusikan kuantitas yang lebih kecil tanpa
memperkenalkan jumlah terkecil. Misalnya jika kita ingin membuktikan pembagian
interval, kita dapat melakukan ini dengan memilih interval, menunjuk itu untuk
dibagi, bentuk abstrak dari bentuk aslinya, dan biarkan mewakili gagasan
interval yang diamati.
Thompson P.
menyatakan bahwa jika intuisi dalam matematika memiliki karakteristik sebagai
elemen yang tumbuh dalam akal kita, sebuah fleksibilitas intelektual dengan
menyajikan konsep tentang struktur abstrak dan hubungan antar struktur, kita
harus mengakui bahwa isinya adalah variabel dan tergantung pada kekuatan budaya
dalam banyak cara yang sama seperti setiap unsur budaya lainnya. Simbol dirancang
untuk ekspresi dan penelitian matematika yang memiliki makna variabel.
Thompson berpendapat
bahwa sebagai peneliti matematika, dengan materi yang semakin bastrak, tampak
bahwa kemampuan untuk alasan formal, yang mengharuskan perumusan ide eksplisit.
Peneliti matematika bersama-sama dengan kemampuan untuk menunjukkan ide-ide
secara logis diturunkan dari ide-ide lain yang lebih umum untuk diterima,
merupakan aset besar dalam memperluas ruang lingkup dan berbagai skema
penelitian yang menjadi sifat kedua bagi kita, serta instrumental dalam
memperluas wilayah intuisi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar