Selasa, 15 Januari 2013

Menembus Ruang dan Waktu




Apa yang dimaksud dengan menembus ruang dan waktu? Seseorang atau sesuatu makhluk ciptaan Tuhan dapat menembus ruang dan waktu adalah mereka-mereka orang atau sesuatu yang sangat hebat sekali dan luar biasa. Jika kita berpikir filsafat, maka kita berlaku profesional yaitu ciri-cirinya lebih spesifik dan lebih rinci serta dapat diberikan contohnya. Sangat mudah dari pendekatan struktur bahasa menembus ruang dan waktu. Kalimat “menembus ruang dan waktu” belum ada subjeknya yaitu siapa yang menembus ruang dan waktu. Maka dengan kata-kata siapa tentu akan menjadi lebih rinci lagi. Kemudian “siapa” itu adalah dirimu yang menembus ruang dan waktu dan diriku yang menembus ruang dan waktu. Dirimu siapa, atau dirimu bagian yang mana yang menembus ruang dan waktu.
Ternyata manusia mempunyai dimensi yang lengkap yaitu dimensi material, dimensi formal, dimensi normatif, dan dimensi spiritual. Dan karakter menembus ruang dan waktu mempunyai sifat yang berbeda. Menembus ruang dan waktu dalam arti material contohnya jika seseorang terjun dari pesawat menggunakan parasut itu berarti orang tersebut menembus ruang dan waktu yang dalam hal ini adalah udara. Menembus ruang dan waktu secara formal misalnya berupa dokumen formal atau Surat Keputusan kenaikan jabatan seseorang. Menembus ruang dan waktu secara normatif, misalnya pikiranku, filsafatku, secepat kilat dan menembus kilat maka pikiranku menembus ruang dan waktu. Menembus ruang dan waktu secara spiritual, misalnya sebuah doa yang kecepatannya lebih cepat daripada pikiran. Maka pikiranku dan doaku menembus ruang dan waktu.
Menembus ruang dan waktu itu siapa dan apanya. Sebuah batu juga menembus ruang dan waktu. Seseorang yang diam saja sadar maupun tidak sadar juga menembus ruang dan waktu. Apa yang dimaksud dengan ruang? Waktu? Menembus? Ruang contohnya ruang kelas, dimensinya meliputi dimensi 0 dimensi 1, dimensi 2, dimensi 3, dan seterusnya. Itulah yang dimaksud dengan ruang secara aksiomatis yang orang awam tidak dapat memikirkannya. Orang awam hanya dapat memikirkan ruang A, ruang B, dan seterusnya. Orang matematika mengenal adanya ruang vektor, ruang sampel, ruang berdimensi n, dan sebagainya. Ruang normatif atau ruang dalam filsafat selain secara aksiomatis, adalah secara wujudnya. Dosen dan mahasiswa itu juga ruang. Yang ada dan yang mungkin ada juga berdimensi ruang. Filsafat memiliki keterampilan menembus ruang-ruang yang ada. Kalaupun tidak fisikku, maka formalku. Sedangkan waktu menurut Immanuel Kant ada 3 macam waktu yaitu waktu yang berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan. Untuk bisa memahami ruang kita gunakan waktu dan juga sebaliknya bahwa untuk memahami waktu kita gunakan ruang. Jam itu ruang, jam tersebut dapat menunjukkan waktu.
Secara filsafat atau normatif bagaimana kita menembus ruang dan waktu? Ada metodologinya bagaimana kita dapat menembus ruang dan waktu. Ada 2 macam metodologi yaitu pemahaman kita tentang fenomenologi (memuat ruang dan waktu) dan pemahaman tentang fondasionalism dan antifondasionalism (intuisi). Fenomenologi tokohnya Husserl, di dalam fenomenologi apapun, yang paling nyata digunakan dalam matematika, matematika menginspirasi filsafat dan sebaliknya. Di dalam fenomenologi Husserl ada 2 macam yaitu idealisasi dan abstraksi. Maka agar kita dapat menembus ruang dan waktu kita harus dapat melakukan idealisasi dan abstraksi. Idealisasi merupakan menganggap sempurna sifat yang ada, hanya menganggap, karena tidak ada hal di dunia ini yang sempurna. Maka manusia tidak dapat terbebas dari idealisasi dan abstraksi. Jika manusia tidak bisa melakukan idealisasi dan abstraksi maka manusia tidak bisa hidup. Abstraksi merupakan kodrat manusia. Abstraksi itu dipilih atau memilih, kegiatannya reduksi, filsafatnya reduksionism. Kita dilahirkan dari seorang ibu itu merupakan kodrat. Setiap hari kita melakukan reduksi, kita hanya bisa melihat yang ada di depan kepala kita, yang dibelakang kepala tidak bisa kita lihat. Diriku adalah ketidakadilan bagi diriku sendiri karena aku tidak mampu untuk selalu memandang kedua orang tuaku sendiri. Pada hakikatnya manusia itu terpilih. Tempat dimana kita dimakamkan itu sudah ditentukan. Manusia hanya bisa ikhtiar. Namun hidup ini juga kontradiksi, karena pada saat yang bersamaan disamping kita bersifat reduksi kita juga bersifat melengkapi diri, kita melengkapi dengan gelar, dan yang lain-lain. Husserl merasa perlu membuat rumah yang disebut dengan rumah epoke yaitu tempat bagi semua yang tidak aku pikirkan maka aku penjarakan. Rumah filsafat adalah pikiran. Agar kita terampil menembus ruang dan waktu maka kita harus terampil menggunakan rumah epoke.
Pengertian fondasionalism dan antifondasionalism. Contoh yang paling nyata atau konkret di dalam matematika, fondasionalism adalah kaum formalism tokohnya adalah Hilbert. Secara filsafat, barang siapa yang menetapkan permulaan atau yang mempunyai permulaan atau yang mampu mengingat permulaan maka ia adalah kaum fondasionalism. Seluruh umat beragama merupakan kaum fondasionalism karena mereka menetapkan Kausa Prima. Kesombongan dari the fondasionalism membuat hidup menjadi berantakan. Contoh intuisi adalah cintaku pada istriku. Menurut Immanuel Kant, manusia mempunyai kemampuan kuantitatif, kualitatif, dan sebagainya. Untuk memahami hakekat, letakkan kesadaran di depan hakekat masing-masing. Belajar matematika memerlukan intuisi, yaitu intuisi empiris. Mengalami dan melihat itu sudah dapat membuktikan. Kenapa matematika menjadi mata pelajaran yang menakutkan adalah karena siswa sudah kehilangan intuisinya, guru telah kehilangan intuisinya, kaum kapitalis telah kehilangan intuisinya. Filsafat matematika adalah merebut kembali intuisi yang telah hilang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar