Rabu, 21 November 2012

Dualisme


FIFI YUNIARTI
09301244030
Pendidikan Matematika Swadana 2009

Dualisme

Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik. Gagasan tentang dualisme jiwa dan raga berasal setidaknya sejak zaman Plato dan Aristoteles dan berhubungan dengan spekulasi tentang eksistensi jiwa yang terkait dengan kecerdasan dan kebijakan. Plato dan Aristoteles berpendapat, dengan alasan berbeda, bahwa "kecerdasan" seseorang (bagian dari pikiran atau jiwa) tidak bisa diidentifikasi atau dijelaskan dengan fisik. Versi dari dualisme yang dikenal secara umum diterapkan oleh Rene Descartes (1641), yang berpendapat bahwa pikiran adalah substansi nonfisik. Descartes adalah yang pertama kali mengidentifikasi dengan jelas pikiran dengan kesadaran dan membedakannya dengan otak, sebagai tempat kecerdasan. Sehingga, dia adalah yang pertama merumuskan permasalahan jiwa-raga dalam bentuknya yang ada sekarang. http://www.google.com
Sebab daripada sebab bagi orang yang beragama adalah Tuhan. Sebab daripada sebab itu bahasa filsafatnya adalah Kausa Prima.  Itu adalah bahasa Aristoteles. Maka yang orang beragama dikarenakan ada sebab disebut kaum foundasionalism yg hidupnya dikarenakan sebab awal. Sebab dapat merupakan janji atau kesepakatan. Jika kita tidak dapat menjawab pertanyaan sejak kapan kita dapat membedakan besar dan kecil maka kita tidak termasuk kaum intuisionism. Hilbert adalah tokoh formalism atau matematika, matematika murni. Secara filsafat bertanya terlebih dahulu baru mendapat pengetahuan atau ilmu.
Dualisme ada yang baik dan ada yang buruk. Namun dualisme tidak selalu berarti jelek. Misalnya dualisme hanya menganggap yang ada itu hanya laki-laki dan perempuan. Masyarakat Amerika atau Kapitalisme sudah menuju pada pluralism karena di Amerika mengakui adanya transgender. Dualisme yang lain di Indonesia adalah Habbluminallah dan Habbluminannas. Bahwa manusia berhubungan dengan Tuhan dan manusia berhubungan dengan sesama manusia. Jika manusia hanya berhubungan dengan Tuhan saja maka dinamakan kaum fatal. Jika manusia hanya berhunbungan dengan manusia saja maka dinamakan kaum vital. Hidup yang sebenarnya adalah jarak antara fatal dan vital. Berdoalah seakan-akan kau akan mati nanti. Tetapi berusahalah seakan-akan engkau akan hidup 1000 tahun lagi. Berusaha dan berdoa adalah hal yang harus kita lakukan. Dalam keadaan seperti ini, plural itu benar.
Namun, jika dualisme itu menyangkut Tuhan, maka tidak pernah ada dualisme dimanapun di alam semesta ini. Hanya ada satu kuasa yang mengatasi segalanya, dan kuasa itu adalah Allah yang Maha Kuasa sebagaimana yang diwahyukan di dalam Al Qur’an kepada kita. Menurut bukti-bukti Al Qur’an, hanya ada satu kuasa yang Maha Kuasa, bukan dua. Karena itu, doktrin dualisme apapun yang berpendapat bahwa ada dua kuasa yang setara yang saling bertentangan (baik dan jahat) adalah doktrin yang salah.

Pertanyaan:
1.        Membaca elegi Bapak tentang ritual ikhlas, menurut elegi tersebut bagaimana agar kita ikhlas adalah dengan kembali kepada niat kita. Lalu bagaimana agar kita dapat menjaga dan meluruskan niat Pak? Bagaimana agar niat itu senantiasa tertanam di dalam hati kita?

Menembus Ruang dan Waktu


FIFI YUNIARTI
09301244030
Pendidikan Matematika Swadana 2009

Menembus Ruang dan Waktu

Apa yang dimaksud dengan menembus ruang dan waktu? Seseorang atau sesuatu makhluk ciptaan Tuhan dapat menembus ruang dan waktu adalah mereka-mereka orang atau sesuatu yang sangat hebat sekali dan luar biasa. Jika kita berpikir filsafat, maka kita berlaku profesional yaitu ciri-cirinya lebih spesifik dan lebih rinci serta dapat diberikan contohnya. Sangat mudah dari pendekatan struktur bahasa menembus ruang dan waktu. Kalimat “menembus ruang dan waktu” belum ada subjeknya yaitu siapa yang menembus ruang dan waktu. Maka dengan kata-kata siapa tentu akan menjadi lebih rinci lagi. Kemudian “siapa” itu adalah dirimu yang menembus ruang dan waktu dan diriku yang menembus ruang dan waktu. Dirimu siapa, atau dirimu bagian yang mana yang menembus ruang dan waktu.
Ternyata manusia mempunyai dimensi yang lengkap yaitu dimensi material, dimensi formal, dimensi normatif, dan dimensi spiritual. Dan karakter menembus ruang dan waktu mempunyai sifat yang berbeda. Menembus ruang dan waktu dalam arti material contohnya jika seseorang terjun dari pesawat menggunakan parasut itu berarti orang tersebut menembus ruang dan waktu yang dalam hal ini adalah udara. Menembus ruang dan waktu secara formal misalnya berupa dokumen formal atau Surat Keputusan kenaikan jabatan seseorang. Menembus ruang dan waktu secara normatif, misalnya pikiranku, filsafatku, secepat kilat dan menembus kilat maka pikiranku menembus ruang dan waktu. Menembus ruang dan waktu secara spiritual, misalnya sebuah doa yang kecepatannya lebih cepat daripada pikiran. Maka pikiranku dan doaku menembus ruang dan waktu.
Menembus ruang dan waktu itu siapa dan apanya. Sebuah batu juga menembus ruang dan waktu. Seseorang yang diam saja sadar maupun tidak sadar juga menembus ruang dan waktu. Apa yang dimaksud dengan ruang? Waktu? Menembus? Ruang contohnya ruang kelas, dimensinya meliputi dimensi 0 dimensi 1, dimensi 2, dimensi 3, dan seterusnya. Itulah yang dimaksud dengan ruang secara aksiomatis yang orang awam tidak dapat memikirkannya. Orang awam hanya dapat memikirkan ruang A, ruang B, dan seterusnya. Orang matematika mengenal adanya ruang vektor, ruang sampel, ruang berdimensi n, dan sebagainya. Ruang normatif atau ruang dalam filsafat selain secara aksiomatis, adalah secara wujudnya. Dosen dan mahasiswa itu juga ruang. Yang ada dan yang mungkin ada juga berdimensi ruang. Filsafat memiliki keterampilan menembus ruang-ruang yang ada. Kalaupun tidak fisikku, maka formalku. Sedangkan waktu menurut Immanuel Kant ada 3 macam waktu yaitu waktu yang berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan. Untuk bisa memahami ruang kita gunakan waktu dan juga sebaliknya bahwa untuk memahami waktu kita gunakan ruang. Jam itu ruang, jam tersebut dapat menunjukkan waktu.
Secara filsafat atau normatif bagaimana kita menembus ruang dan waktu? Ada metodologinya bagaimana kita dapat menembus ruang dan waktu. Ada 2 macam metodologi yaitu pemahaman kita tentang fenomenologi (memuat ruang dan waktu) dan pemahaman tentang fondasionalism dan antifondasionalism (intuisi). Fenomenologi tokohnya Husserl, di dalam fenomenologi apapun, yang paling nyata digunakan dalam matematika, matematika menginspirasi filsafat dan sebaliknya. Di dalam fenomenologi Husserl ada 2 macam yaitu idealisasi dan abstraksi. Maka agar kita dapat menembus ruang dan waktu kita harus dapat melakukan idealisasi dan abstraksi. Idealisasi merupakan menganggap sempurna sifat yang ada, hanya menganggap, karena tidak ada hal di dunia ini yang sempurna. Maka manusia tidak dapat terbebas dari idealisasi dan abstraksi. Jika manusia tidak bisa melakukan idealisasi dan abstraksi maka manusia tidak bisa hidup. Abstraksi merupakan kodrat manusia. Abstraksi itu dipilih atau memilih, kegiatannya reduksi, filsafatnya reduksionism. Kita dilahirkan dari seorang ibu itu merupakan kodrat. Setiap hari kita melakukan reduksi, kita hanya bisa melihat yang ada di depan kepala kita, yang dibelakang kepala tidak bisa kita lihat. Diriku adalah ketidakadilan bagi diriku sendiri karena aku tidak mampu untuk selalu memandang kedua orang tuaku sendiri. Pada hakikatnya manusia itu terpilih. Tempat dimana kita dimakamkan itu sudah ditentukan. Manusia hanya bisa ikhtiar. Namun hidup ini juga kontradiksi, karena pada saat yang bersamaan disamping kita bersifat reduksi kita juga bersifat melengkapi diri, kita melengkapi dengan gelar, dan yang lain-lain. Husserl merasa perlu membuat rumah yang disebut dengan rumah epoke yaitu tempat bagi semua yang tidak aku pikirkan maka aku penjarakan. Rumah filsafat adalah pikiran. Agar kita terampil menembus ruang dan waktu maka kita harus terampil menggunakan rumah epoke.
Pengertian fondasionalism dan antifondasionalism. Contoh yang paling nyata atau konkret di dalam matematika, fondasionalism adalah kaum formalism tokohnya adalah Hilbert. Secara filsafat, barang siapa yang menetapkan permulaan atau yang mempunyai permulaan atau yang mampu mengingat permulaan maka ia adalah kaum fondasionalism. Seluruh umat beragama merupakan kaum fondasionalism karena mereka menetapkan Kausa Prima. Kesombongan dari the fondasionalism membuat hidup menjadi berantakan. Contoh intuisi adalah cintaku pada istriku. Menurut Immanuel Kant, manusia mempunyai kemampuan kuantitatif, kualitatif, dan sebagainya. Untuk memahami hakekat, letakkan kesadaran di depan hakekat masing-masing. Belajar matematika memerlukan intuisi, yaitu intuisi empiris. Mengalami dan melihat itu sudah dapat membuktikan. Kenapa matematika menjadi mata pelajaran yang menakutkan adalah karena siswa sudah kehilangan intuisinya, guru telah kehilangan intuisinya, kaum kapitalis telah kehilangan intuisinya. Filsafat matematika adalah merebut kembali intuisi yang telah hilang.

Pertanyaan:
1.        Membaca elegi Bapak tentang menggapai tidak risau, apakah risau itu identik dengan tidak percaya diri Pak? Jika tidak, maka apa bedanya risau dengan percaya diri?

Jumat, 02 November 2012

Berbagai Aliran dalam Filsafat


FIFI YUNIARTI
09301244030
Pendidikan Matematika Swadana 2009

Berbagai Aliran dalam Filsafat

Filsafat merupakan kegiatan pemikiran yang tinggi dan murni, yang mendalam dan daya pikir manusia dalam memahami segala sesuatu untuk mencari kebenaran. Berfilsafat  berarti berpikir  sedalam-dalamnya atau merenung terhadap sesuatu secara menyeluruh dan universal untuk mencari hakikat sesuatu. Dengan kata lain, filsafat  adalah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan. Filsafat merupakan suatu ilmu yang mendukung manusia untuk bertindak lebih bijaksana, karena dalam filsafat terdapat unsur-unsur etika dan estetika. Di dalam filsafat terdapat aliran-aliran antara lain:
Filsafat yang benar yang nikmat adalah hedonism. Orang yang paling bodoh di dunia adalah batu yaitu orang yang termakan mitos dan filsafat dari batu adalah mitos. Maka perjuangan atau fungsi filsafat adalah untuk mencerdaskan untuk keluar dari ruang dan waktu yang gelap. Lawan dari batu adalah lebih lembut dari udara yaitu filsafat yang paling tinggi adalah transenden. Penghuni transenden adalah dewa. Dewa itu adalah diri kita terhadap sifat-sifat kita. Jika kita malas, maka kita adalah dewa malas. Dimensi dewa lebih tinggi dari sifat-sifat yang dikuasai oleh dewa tersebut. guru adalah dewa bagi siswanya, dosen adalah dewa bagi mahasiswanya. Filsafat orang yang cerdas yang berilmu adalah logos. Sehingga filsafat digunakan untuk menggapai logos. Filsafat dari sakit adalah disharmoni. Filsafat yang benar yang ada di dalam pikiran adalah idealism. Cara memperoleh yang ideal adalah dengan idealisasi dan abstraksi. Segitiga jika di dalam pikiran tidak ada warnanya, bukan segitiga kayu, tidak punya tebal. Lancip jika di dalam pikiran adalah sempurna, dinamakan ideal. Filsafat yang benar ada di luar pikiran atau objeknya berada di luar pikiran adalah realisme contohnya bagi anak kecil, kucing. Filsafat yang benar hanya satu adalah monoisme yaitu kuasaNya. Filsafat yang benar banyak adalah pluralism yaitu urusan dunia karena manusia terbatas. Filsafat yang pertama adalah filsafat alam yaitu tentang pertanyaan orang-orang bahwa benda yang ada di bumi terbuat dari apa. Filsafat zaman sekarang adalah kontemporer atau filsafat bahasa atau filsafat analitik. Filsafat modern setelah zaman gelap (yang benar hanya Gereja) adalah saintisism.
Filsafat bahwa yang benar yang bertanya adalah yang dikemukakan Socrates yaitu dialektism. Filsafat yang benar ada dua adalah dualism yaitu hanya benar dan salah. Jika plural, antara yang salah dan yang benar ada penjelasan. Filsafat yang benar hanya aku adalah subjektifism. Filsafat yang benar tidak hanya aku adalah objektifism. Filsafat yang benar yang pasti adalah absolutism contohnya Tuhan, benda konkret tidak ada yang absolut. Filsafat yang benar yang tidak pasti adalah relatifism. Filsafat yang benar adalah benar yaitu absolutism. Orang pluralism, orang matematika jika ia mengerjakan salah, maka bukan matematika. Filsafat yang benar adalah yang salah yaitu klasifikatiorism. Filsafat yang benar di luar batas pikiranku adalah transendentalism yaitu filsafatnya para dewa. Filsafat yang benar yang untung adalah kapitalism. Presiden AS tidak akan datang ke Indonesia jika ia tidak mendapatkan untung. Filsafat yang benar yang manfaat adalah utylitarism. Filsafat yang benar yang praktis adalah pragmatisme. Filsafat yang benar yang masa lampau adalah historialism (sejarah) atau tokohnya Hegelialism yang salah satu muridnya adalah Ir. Soekarno. Filsafat yang benar yang akan datang adalah teologi yang dikemukakan oleh Immanuel Kant. Teologi merupakan teori evolusi yang lebih canggih dan lebih berfilsafat. Salah satu bentuk teologi adalah perkiraan cuaca. Filsafat yang benar yang sekarang adalah realisme. Filsafat yang benar pikiranku adalah rasionalisme. Filsafat yang benar pengalamanku adalah empirisism yaitu tidak akan ada ilmu tanpa pengalaman. Filsafat yang benar intuisi adalah instuisionism. Filsafat yang benar yang tampak adalah empiris murni. Filsafat yang benar yang memulai adalah foundasionalisme. Filsafat yang benar ada dibalik penampakan adalah metafisik. Filsafat yang benar yang baik adalah etiksism. Filsafat yang benar yang suci adalah holisism. Filsafat yang benar yang sempurna adalah perfectionism. Filsafat yang benar yang bercinta adalah romantisism. Filsafat yang benar wajahnya adalah formalism. Filsafat yang benar isinya adalah esensialism. Filsafat yang benar yang ada adalah exsistensialism. Filsafat yang benar yang tidak ada adalah nihilism. Filsafat dimana 100% percaya kepada takdir adalah faktalism. Filsafat yang benar yang spesifik adalah particularism. Filsafat yang benar yang memilih adalah reduksiorism. 

Rabu, 10 Oktober 2012

Filsafat, Agama, dan Merenung


FIFI YUNIARTI
09301244030
Pendidikan Matematika Swadana 2009

Filsafat, Agama, dan Merenung

Filsafat adalah olah pikir yang reflektif. Yang dimaksud reflektif disini adalah bagaimana kita mengenali, mengerti, dan mengungkapkan kembali dengan bahasa kita sendiri. Kuliah Filsafat adalah mempelajari tentang tata cara atau beradab. Manusia hidup juga menyelaraskan diri untuk menggapai ilmu, namun jika kita hanya rajin menuntut ilmu, hanya menggunakan potensi kita untuk diri kita sendiri, bagaimana kita akan tahu jika ilmu yang kita miliki juga bermanfaat bagi orang lain? Alangkah indahnya jika apa yang kita miliki, ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita.
Berangkat dari keadaan, karena keadaan adalah sifat daripada hidup. Hidup manusia tidak dapat lepas dari keadaan. Jadi, hidup adalah keadaan. Keadaan meliputi unsur potensi dan fakta. Fakta setiap orang berbeda-beda. Apa yang kita lakukan di sekolah dalam rangka praktik mengajar, itu merupakan suatu potensi, karena pada dasarnya belum tentu nantinya kita akan menjadi guru yang sebenarnya. Keadaan bahwa kita telah terlahir di dunia ini, sekolah, dan sekarang menjadi mahasiswa adalah contoh suatu fakta dalam hidup kita.
Agama merupakan pernyataan pengharapan manusia dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena ada jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan. Manusia menjadi penganutnya yang setia terhadap agama karena menurut keyakinannya agama telah memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi hidupnya yang tidak mungkin dapat diuji dengan pengalaman maupun oleh akal seperti halnya menguji kebenaran sains dan filsafat karena agama lebih banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.
Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya itulah makanya agama dikatakan pengkajian filsafat. Landasan agama atau tauhid merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dunia dan menjadi bekal di akhirat nanti. Misalnya dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajran bagi anak didik, dimana landasan tauhid dan spritual keagamaan ini menyangkut dengan hakikat menusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu pendidikan dan pembelajaran yang harus dilakukan harus mengacu pada pembentukan kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai-nilai aqidah dan spiritual keagamaan yaitu menurut ajaran agama islam. Pandangan filsafat menurut agama islam tertuang semua pada Al-qur’an yang dijadikan seabgai pegangan dan pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman. Baik hidup, mati, kapan, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak yang maha kuasa yaitu Allah SWT.
Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya adalah setiap orang diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan usaha-usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan prinsip dan keyakinan.
Tidak selamanya filsafat itu harus merenung. Namun, ketika kita berhadapan dengan Allah, maka tak ada salahnya kita berdoa, merenung, mensyukuri apapun yang telah dianugerahkan olehNya kepada kita. Memohon ampun kepadaNya tentang kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan.

Pertanyaan:
1.    Bagaimana caranya agar kita dapat selalu menjaga niat? Bagaimana agar niat itu selalu tertanam di hati kita?
2.    Bagaimana cara kita ikhlas menerima cobaan maupun ujian yang diberikan oleh yang Maha Kuasa?

Rabu, 03 Oktober 2012

Membentuk Hidup yang Bermakna


FIFI YUNIARTI
09301244030
Pendidikan Matematika Swadana 2009

Membentuk Hidup yang Bermakna
                                                           
Jalan hidup seseorang berbeda-beda. Hidup terkadang menyenangkan, menyedihkan, menyebalkan, menyakitkan, kejam, dan lain sebagainya. Hidup seperti itu adalah hidup yang dijalani tanpa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta ilmu pengetahuan. Sudah menjadi ketentuan dari Yang Maha Pencipta bahwa setiap kehidupan manusia akan mendapatkan ujian, cobaan, tantangan dan kesulitan. Namun sesuai dengan firman Allah Surat Al Baqarah ayat 286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambaNya melebihi kemampuan hamba itu sendiri. Tinggal bagaimana seseorang yang mendapatkan cobaan tersebut menghadapi, memaknai, dan mengambil hikmah dari setiap cobaan yang menimpanya.
Tidak ada manusia yang tidak khilaf dan bersalah. Tidak ada kehidupan manusia yang bersih dari noda dan dosa. Menurut Bapak Marsigit, membangun hidup yang bermakna adalah terjemah dan terjemahkan. Bagaimana kita memaknai, menerjemahkan setiap hal yang terjadi atau menimpa pada diri kita. Kita selalu berusaha dan kemudian diiringi dengan berikhtiar dalam doa. Bagaimana hubungan kita dengan Allah dan bagaimana hubungan kita dengan makhluk sesama ciptaan Allah.  
Peran ilmu yang luas sangat dominan dalam memahami petunjuk Allah SWT. Dengan Ilmu seseorang akan mampu melihat perbuatan yang baik dan buruk, yang merugikan atau yang menguntungkan, yang benar atau yang salah. Ada perbuatan yang menguntungkan seseorang atau kelompok, tetapi merugikan orang lain dan orang banyak. Hidup yang tidak dilandasi iman, cenderung menggunakan ilmu dan kemampuannya atas dasar nafsunya (mengikuti langkah syetan), melupakan fitrah hidup, bahwa jin dan manusia adalah untuk mengabdi kepada-Nya.
Setiap orang selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan itu tidak datang begitu saja, tetapi merupakan akibat dari keberhasilan seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna. Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna dan ganjaran dari hidup yang bermakna adalah kebahagiaan. Di lain pihak mereka yang tak berhasil memenuhi motivasi ini akan mengalami kekecewaan dan kehampaan hidup serta merasakan hidupnya tidak bermakna. Makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna yang didambakannya.
Hidup itu memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan sekalipun. Makna adalah sesuatu yang dirasakan penting, benar, berharga dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang dan layak dijadikan tujuan hidup. Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri makna hidupnya. Dari sini kita dapat memilih makna atas setiap peristiwa yang terjadi dalam diri kita, apakah itu makna positif ataupun makna yang negatif. Makna positif ini lah yang dimaksud dengan hidup bermakna.
Hidup kita didunia akan menentukan hidup kita di akhirat. Artinya, kita tidak bisa sembarangan menentukan makna hidup berdasarkan konsep yang tidak jelas asalnya. Jika kita salah memaknai hidup ini, kemudian kita hidup berdasarkan makna yang salah, maka sudah bisa ditebak kearah mana kita akan hidup. Untuk menemukan makna hidup yang benar, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang dijamin kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman Allah Yang Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah SWT yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.

Pertanyaan:
1.    Bagaimana caranya agar kita dapat selalu menjaga niat? Bagaimana agar niat itu selalu tertanam di hati kita?
2.    Apakah filsafat hanya berkaitan dengan hal-hal abstrak yang tidak mengenai pada masalah-masalah kehidupan konkrit? Mengapa?

Rabu, 26 September 2012

Filsafat sebagai Olah Pikir


FIFI YUNIARTI
09301244030
Pendidikan Matematika Swadana 2009

Filsafat sebagai Olah Pikir

Filsafat merupakan kegiatan pemikiran yang tinggi dan murni, yang mendalam dan daya pikir manusia dalam memahami segala sesuatu untuk mencari kebenaran. Berfilsafat  berarti berpikir  sedalam-dalamnya atau merenung terhadap sesuatu secara menyeluruh dan universal untuk mencari hakikat sesuatu. Dengan kata lain, filsafat  adalah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan. Filsafat merupakan suatu ilmu yang mendukung manusia untuk bertindak leih bijaksana, karena dalam filsafat terdapat unsur-unsur etika dan estetika.
Filsafat adalah olah pikir yang reflektif. Yang dimaksud reflektif disini adalah bagaimana kita mengenali, mengerti, dan mengungkapkan kembali dengan bahasa kita sendiri. Kuliah Filsafat adalah mempelajari tentang tata cara atau beradab. Manusia hidup juga menyelaraskan diri untuk menggapai ilmu, namun jika kita hanya rajin menuntut ilmu, hanya menggunakan potensi kita untuk diri kita sendiri, bagaimana kita akan tahu jika ilmu yang kita miliki juga bermanfaat bagi orang lain? Alangkah indahnya jika apa yang kita miliki, ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita.
Berangkat dari keadaan, karena keadaan adalah sifat daripada hidup. Hidup manusia tidak dapat lepas dari keadaan. Jadi, hidup adalah keadaan. Keadaan meliputi unsur potensi dan fakta. Fakta setiap orang berbeda-beda. Apa yang kita lakukan di sekolah dalam rangka praktik mengajar, itu merupakan suatu potensi, karena pada dasarnya belum tentu nantinya kita akan menjadi guru yang sebenarnya. Keadaan bahwa kita telah terlahir di dunia ini, sekolah, dan sekarang menjadi mahasiswa adalah contoh suatu fakta dalam hidup kita.
Filsafat mempelajari tentang 2 macam. Yang pertama adalah bagaimana kita befikir tentang logika, berfikir kritis, berfikir rasional, pikiran, dan sebagainya. Yang kedua adalah tentang pengalaman hidup. Pengalaman yang telah dialami selama ini hidup di dunia. Dari pengalaman yang telah kita alami, kita dapat belajar banyak hal, kita dapat memetik pelajaran dari setiap pengalaman tersebut. Seperti dalam pepatah yang mengatakan bahwa “Pengalaman adalah Guru Terbaik”.
Filsafat adalah metode hidup. Metode hidup adalah apa yang telah kita kerjakan selama ini, pengalaman kita selama 21 tahun. Filsafat adalah bagaimana cara kita mengutarakan atau mengajukan pertanyaan bagaimana kita bertanya, berfikir, merenung, menjawab, dan sebagainya. Metode hidup yang kita jalani erat kaitannya dengan unsur-unsur spiritual. Metode hidup secara spiritual telah digariskan secara absolute, melalui hadist, norma yang diturunkan dalam masyarakat, dan lain sebagainya.
Objek filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada. Alat yang digunakan belajar filsafat adalah bahasa analog. Analog tidak sekedar kiasan atau sindiran. Berfilsafat adalah tentang memikirkan urusan dunia. Musuh berfilsafat adalah salah paham. 

Pertanyaan:
1.        Adakah objek filsafat yang bersifat konkret? Jika ada, hal seperti apa yang merupakan filsafat?

Selasa, 17 April 2012

How to Use a Reference in Preparing a Research Proposal

INTRODUCTION
Research is the systematic process includes collecting and analyzing information or data to improve our understanding of the phenomena we are interested in or to our understanding. According to Leedy (1975: 5), research is a process to reach an answer to a question, solution, to the problem, or a deep understanding of a phenomenon systematically arranged and supported by the data. A research must contain the element of scientific thinking. The purpose of the research is to formulate questions and find answers to research questions. 
CONTENT
Different with the usual report, a research must interpret the data or materials to be analyzed simultaneously. Developing teaching material of teaching learning process through scientific publication is coming from two poles of the theories/references and the fact/data. Theories/references coming from books, scientific paper, journals, consist of:
a.    Ideology
b.    Philosophy
c.    Paradigm
d.    Theories
e.    Notions
f.    Rules
While the fact/data coming from observation/collection (classroom), consist of:
a.    Meaning
b.    Activities
c.    Procedures
d.    Context
e.    Relationship
f.    Patterns
Research proposal consist of several aspects, such as:
a.    Title
Title of research proposal prepared in order to attract others to read. Titles are arranged in a brief and meaningful describing relationship between variables the research. Title shaped statement, not a question. 
b.    Subtitle
One level below the title.
c.    Problem formulation
The problem must be formulated in clear, concise, and clear so it is easy to assess. 
d.    Theoretical review
Theoretical review is the reasoning which is a set of concepts, definitions, and propositions are arranged systematically. Theoretical review is use to describe the scope of the variables to be research, formulate hypotheses, and arrange the research instrument. 
e.    Methodology
Methodology is the scientific way to get data specific to the purpose and usefulness. 
f.    Data analysis
Data analysis is the process of giving the meaning of the data is processed. Theory on how to analyze qualitative data  category
g.    Discussions
Discussions have been the result of research conducted and supported by existing references. 
h.    Conclusion
Conclusion is a summary of the research has been done.
i.    References
References are the books, research report, or journals that are used in preparing a research proposal.
School observation can be done through several ways, among others:
a.    Case-study
Case-study is summarizes the experience of learning or teaching experience, written by a teacher or a lecturer in their instructional practices in the classroom. This experience provides a fact example of the problems faced by teachers as they implement the learning. The purpose of case-study is the teachers can perform self-evaluation, can repair and also to improve instructional practices and instill the concept of how learning should be implemented.
b.    Classroom Action Research
Classroom Action Research is one of the efforts of teachers in order to improve the work of the teacher. Action research, including qualitative research, although the data collected may be quantitative. Some things to consider when determining the problem of CAR, among others:
1.    Many problems faced by teachers
2.    Three groups of learning problems
3.    Problems that are under the control of teachers
4.    Problems that are too large
5.    Problem that are too small
6.    Significant and strategic problems
7.    Problems that are favored
8.    The real problems and problematic
9.    The need for collaboration
c.    Lesson Study
According to Marsigit, approaches of Lesson Study covered by:
1.    Cooperation among students in learning
2.    Contextual teaching and learning
3.    Life-skill
4.    Hands-on activities
5.    Interactive process oriented curriculum and syllabi development
6.    Teachers’ and students’ autonomy
Lesson Study paradigms that are relevant include:
1.    Student Centered
2.    Constructivist
3.    Realistic Mathematics
4.    Contextual Teaching Learning
d.    Research and Developing
Research and developing is a process or steps to develop a new product or improving an existing product. Research and developing is the research method used to produce a specific product and test the effectiveness of the product.
A research is also use an instrument. Instrument research is a tool to measure the value of a variable, called the data of the object that researched. The developing instrument based on:
a.    References
b.    Map of concept
c.    Criteria
d.    Instruments
e.    Collect of item
CONCLUSION
Research proposal consist of several aspects, such as:
a.    Title
b.    Subtitle
c.    Problem formulation
d.    Theoretical review
e.    Methodology
f.    Data analysis
g.    Discussions
h.    Conclusion
i.    References

Selasa, 03 April 2012

LESSON PLAN


Program of Study / Faculty  : Mathematics Education / MIPA
Name of School                     : SMP N 4 Kalasan
Subject                                   : Mathematics
Class / Semester                     : VII / 1
Time Allocation                     : 20 minutes
Standard of Competence
Number
1.      Understanding the properties of arithmetic operations of number and use in problem solving
Basic Competence
1.2  Using the properties of integer arithmetic operations and fractions in problem solving
Indicator
1.2.1 Find the properties of addition on integers
1.2.2 Resolving problems relating to the properties of addition on integers  
I.      Learning Objectives
After the students work on worksheets and discussing with the other students are expected to:
1.      The students can find the properties of addition on integers
2.      The students can use the properties of addition on integers in problem solving
II.      Learning Materials
Addition Properties on Integers
a.      Closure Law
Example:
1)      2 + 5 = 7
2 is an integer member
5 is an integer member
7 is an integer member
2)      17 + (-9) = 8
17 is an integer member
-9 is an integer member
8 is an integer member
3)      (-32) + (-11) = -43
-32 is an integer member
-11 is an integer member
-43 is an integer member
From example 1), 2) and 3), the sum of two integers above is an integer.
Properties above is Closure Law.
That is, if a and b are element of integers then a + b also element of integer.
b.      Commutative Properties
Example:
1)      7 + 8 = 15
2)      8 + 7 = 15
3)      2 + (-17) = -15
4)      (-17) + 2 = -15
5)      (-3) + (-5) = -8
6)      (-5) + (-3) = -8
From example 1) and 2) it can be concluded:
7 + 8 = 8 + 7
From example 3) and 4) it can be concluded:
2 + (-17) = (-17) + 2
From example 5) and 6) it can be concluded:
(-3) + (-5) = (-5) + (-3)
Properties above is Commutative Properties.
That is, if a and b are element of integers then:
a + b = b + a
c.       Associative Properties
Example:
1)      (9 + 8) + 2 = 19
2)      9 + (8 + 2) = 19
3)      ((-7) + 12) + (-13) = -8
4)      (-7) + (12 + (-13)) = -8
5)      ((-3) + (-1)) + (-5) = -9
6)      (-3) + ((-1) + (-5)) = -9
From example 1) and 2) it can be concluded:
(9 + 8) + 2 = 9 + (8 + 2)
From example 3) and 4) it can be concluded:
((-7) + 12) + (-13) = (-7) + (12 + (-13))
From example 5) and 6) it can be concluded:
 ((-3) + (-1)) + (-5) = (-3) + ((-1) + (-5))
Properties above is Associative Properties.
That is, if a, b, and c are element of integers then:
(a + b) + c = a + (b + c)
d.      Identity Element
Example:
1)      8 + 0 = 8
2)      0 + 8 = 8
3)      (-12) + 0 = -12
4)      0 + (-12) = -12
From example 1) and 2) it can be concluded:
8 + 0 = 0 + 8 = 8
From example 3) and 4) it can be concluded:
 (-12) + 0 = 0 + (-12) = -12
For every a is an integer then:
a + 0 = 0 + a = a
So, 0 is Identity Element on addition of integer.
 e.       Inverse of Addition
Example:
1)      -1 + 1 = 0
2)      -2 + 2 = 0
From example 1) and 2) it can be concluded that, for every a is an integer then:
                                                 a + (-a) = (-a) + a = 0        
So, -a is Inverse of Addition for every a is integer.
III.      Learning Methods
Expository method and demonstration method.
IV.      Teaching and Learning Activity
No
Teacher Activity
Student Activity
Duration
A.    Introduction
3 minutes
1
Teacher says greeting, and with students pray together
Students answer greetings and pray
30 seconds
2
Teacher reminded the students that have studied the topic at a previous meeting, about the members of integers and arithmetic operations on integers
Students listen and express the topic has been studied in a previous meeting
1 minutes
3
Teacher tells the students the topic to be studied about addition properties on integers
Students listen
30 seconds
4
Teacher motivate the students with give explanations about the importance of knowing addition properties on integers for example in counting many oranges
Students listen
1 minutes
B.     Main Activity
14 minutes
1
Teacher gives worksheet for each students
Students receive the worksheet
30 seconds
2
Teacher asks students to read the instructions on the worksheet
Students read the instructions
30 seconds
3
Teacher gives one explanation of addition properties on integers that is closure law in accordance with examples that have been available at the worksheet
Students observe the examples
1 minutes
4
Teacher gives chance to students to solve the next problem in worksheet so that students will find the commutative properties of addition on integers
Students work on worksheet
2 minutes
5
Teacher asked one student to write the answers on the whiteboard
Student working on the whiteboard
1 minutes
6
Teacher gives chance to students to solve the next problem in worksheet so that students will find the associative properties of addition on integers
Students work on worksheet
2 minutes
7
Teacher asked one student to write the answers on the whiteboard
Student working on the whiteboard
1 minutes
8
Teacher gives chance to students to solve the next problem in worksheet so that students will find the element of identity on addition of integers
Students work on worksheet
2 minutes
9
Teacher asked one student to write the answers on the whiteboard
Student working on the whiteboard
1 minutes
10
Teacher gives chance to students to solve the next problem in worksheet so that students will find the inverse of addition on addition of integers
Students work on worksheet
2 minutes
11
Teacher asked one student to write the answers on the whiteboard
Student working on the whiteboard
1 minutes
C.    Closing
3 minutes
1
Teacher gives the task some of the questions that must be done by students
Students write down and solve the problem
1 minutes
2
Teacher asks some students to express what they have learned
Students express have just learned
1 minutes
3
Teacher asks the students to learn the material for the next meeting that is the properties of the operation of subtraction, multiplication, and division of integers
Students listen
30 seconds
4
Teacher close the lesson with pray and greeting
Students pray and answer greeting
30 seconds
V.      Learning Resources
Worksheet.
Wagiyo, dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Galaxy Puspa Mega.
VI.      Assessment
Type                               : Individual assignment  
Form of Instrument          : Essay
A.    Question
Fill in the blank!
1.      8 + (-3) = … + 8 = …
2.      7 + … = 0
3.      … + 0 = -3
4.      2 + ((-4) + 6) = (…  + …) + … = …
5.      6 + 25 = 6 + (… + …) = …
B.     Answer Key
1.      8 + (-3) = (-3) + 8 = 5
2.      7 + (-7) = 0
3.      (-3) + 0 = -3
4.      2 + ((-4) + 6) = (2 + (-4)) + 6 = 4
5.      6 + 25 = 6 + (20 + 5) = 31
Yogyakarta, April 3rd 2012
                                                                                                 
 
                                                                                                                                      Fifi Yuniarti
                                                                                                                             NIM. 09301244030

Student Worksheet
 Topic              : Identify the addition properties on integers
Purpose          : Encourage students to discover the addition properties on integers
Objectives       : Students can find the addition properties on integers
Equipment     : Stationery
Instructions    : Fill in the blank below to get the addition properties on integers  
 

Addition Properties on Integers
Activity 1
1)      2 + 5 = ….
2 is an integer member
5 is an integer member
………………………
2)      17 + (-9) = ….
17 is an integer member
-9 is an integer member
………………………
3)       (-32) + (-11) = ….
-32 is an integer member
-11 is an integer member
………………………
From number 1), 2) and 3), the sum of two integers above is an …………………………………………………………………………………………….
Properties above is Closure Law.
That is, if a and b are element of integers then a + b also element of integers.

Activity 2
4)      7 + 8 = ….
5)      8 + 7 = ….
6)      2 + (-17) = ….
7)      (-17) + 2 = ….
8)      (-3) + (-5) = ….
9)      (-5) + (-3) = ….
From number 4) and 5) it can be concluded:
………………………………………………………………………………………...
From number 6) and 7) it can be concluded:
………………………………………………………………………………………...
From number 8) and 9) it can be concluded:
………………………………………………………………………………………...
Properties above is Commutative Properties.
That is, if a and b are element of integers then:
………………………………………………………………………………………...

Activity 3
10)  (9 + 8) + 2 = ….
11)  9 + (8 + 2) = ….
12)  ((-7) + 12) + (-13) = ….
13)  (-7) + (12 + (-13)) = ….
14)  ((-3) + (-1)) + (-5) = ….
15)  (-3) + ((-1) + (-5)) = ….
From number 10) and 11) it can be concluded:
……………………………………………………………………………………………
From number 12) and 13) it can be concluded:
…………………………………………………………………………………………….
From number 14) and 15) it can be concluded:
………………………………………………………………………………………...
Properties above is Associative Properties.
That is, if a, b, and c are element of integers then:
…………………………………………………………………………………………….

Activity 4
16)  8 + 0 = …
17)  0 + 8 = …
18)  (-12) + 0 = …
19)  0 + (-12) = …
From number 16) and 17) it can be concluded:
……………………………………………………………………………………………
From number 18) and 19) it can be concluded:
…………………………………………………………………………………………….
For every a is an integer then:
…………………………………………………………………………………………….
So, …… is Identity Element on addition integer.  

Activity 5
20)  -1 + 1 = …
21)  -2 + 2 = …
From number 15) and 16), it can be concluded, for every a is an integer then:
…………………………………………………………………………………………….
So, …… is Inverse from a in the integer addition operations.  
 
Name
Student ID
Signature