Apa
yang dimaksud dengan menembus ruang dan waktu? Seseorang atau sesuatu makhluk
ciptaan Tuhan dapat menembus ruang dan waktu adalah mereka-mereka orang atau
sesuatu yang sangat hebat sekali dan luar biasa. Jika kita berpikir filsafat,
maka kita berlaku profesional yaitu ciri-cirinya lebih spesifik dan lebih rinci
serta dapat diberikan contohnya. Sangat mudah dari pendekatan struktur bahasa
menembus ruang dan waktu. Kalimat “menembus ruang dan waktu” belum ada
subjeknya yaitu siapa yang menembus ruang dan waktu. Maka dengan kata-kata
siapa tentu akan menjadi lebih rinci lagi. Kemudian “siapa” itu adalah dirimu
yang menembus ruang dan waktu dan diriku yang menembus ruang dan waktu. Dirimu
siapa, atau dirimu bagian yang mana yang menembus ruang dan waktu.
Ternyata
manusia mempunyai dimensi yang lengkap yaitu dimensi material, dimensi formal, dimensi
normatif, dan dimensi spiritual. Dan karakter menembus ruang dan waktu mempunyai
sifat yang berbeda. Menembus ruang dan waktu dalam arti material contohnya jika
seseorang terjun dari pesawat menggunakan parasut itu berarti orang tersebut
menembus ruang dan waktu yang dalam hal ini adalah udara. Menembus ruang dan
waktu secara formal misalnya berupa dokumen formal atau Surat Keputusan
kenaikan jabatan seseorang. Menembus ruang dan waktu secara normatif, misalnya
pikiranku, filsafatku, secepat kilat dan menembus kilat maka pikiranku menembus
ruang dan waktu. Menembus ruang dan waktu secara spiritual, misalnya sebuah doa
yang kecepatannya lebih cepat daripada pikiran. Maka pikiranku dan doaku
menembus ruang dan waktu.
Menembus
ruang dan waktu itu siapa dan apanya. Sebuah batu juga menembus ruang dan
waktu. Seseorang yang diam saja sadar maupun tidak sadar juga menembus ruang
dan waktu. Apa yang dimaksud dengan ruang? Waktu? Menembus? Ruang contohnya
ruang kelas, dimensinya meliputi dimensi 0 dimensi 1, dimensi 2, dimensi 3, dan
seterusnya. Itulah yang dimaksud dengan ruang secara aksiomatis yang orang awam
tidak dapat memikirkannya. Orang awam hanya dapat memikirkan ruang A, ruang B,
dan seterusnya. Orang matematika mengenal adanya ruang vektor, ruang sampel,
ruang berdimensi n, dan sebagainya. Ruang normatif atau ruang dalam filsafat
selain secara aksiomatis, adalah secara wujudnya. Dosen dan mahasiswa itu juga
ruang. Yang ada dan yang mungkin ada juga berdimensi ruang. Filsafat memiliki
keterampilan menembus ruang-ruang yang ada. Kalaupun tidak fisikku, maka
formalku. Sedangkan waktu menurut Immanuel Kant ada 3 macam waktu yaitu waktu
yang berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan. Untuk bisa memahami ruang kita
gunakan waktu dan juga sebaliknya bahwa untuk memahami waktu kita gunakan ruang.
Jam itu ruang, jam tersebut dapat menunjukkan waktu.
Secara
filsafat atau normatif bagaimana kita menembus ruang dan waktu? Ada
metodologinya bagaimana kita dapat menembus ruang dan waktu. Ada 2 macam
metodologi yaitu pemahaman kita tentang fenomenologi (memuat ruang dan waktu)
dan pemahaman tentang fondasionalism dan antifondasionalism (intuisi).
Fenomenologi tokohnya Husserl, di dalam fenomenologi apapun, yang paling nyata
digunakan dalam matematika, matematika menginspirasi filsafat dan sebaliknya.
Di dalam fenomenologi Husserl ada 2 macam yaitu idealisasi dan abstraksi. Maka
agar kita dapat menembus ruang dan waktu kita harus dapat melakukan idealisasi
dan abstraksi. Idealisasi merupakan menganggap sempurna sifat yang ada, hanya
menganggap, karena tidak ada hal di dunia ini yang sempurna. Maka manusia tidak
dapat terbebas dari idealisasi dan abstraksi. Jika manusia tidak bisa melakukan
idealisasi dan abstraksi maka manusia tidak bisa hidup. Abstraksi merupakan
kodrat manusia. Abstraksi itu dipilih atau memilih, kegiatannya reduksi,
filsafatnya reduksionism. Kita dilahirkan dari seorang ibu itu merupakan
kodrat. Setiap hari kita melakukan reduksi, kita hanya bisa melihat yang ada di
depan kepala kita, yang dibelakang kepala tidak bisa kita lihat. Diriku adalah
ketidakadilan bagi diriku sendiri karena aku tidak mampu untuk selalu memandang
kedua orang tuaku sendiri. Pada hakikatnya manusia itu terpilih. Tempat dimana
kita dimakamkan itu sudah ditentukan. Manusia hanya bisa ikhtiar. Namun hidup
ini juga kontradiksi, karena pada saat yang bersamaan disamping kita bersifat
reduksi kita juga bersifat melengkapi diri, kita melengkapi dengan gelar, dan
yang lain-lain. Husserl merasa perlu membuat rumah yang disebut dengan rumah
epoke yaitu tempat bagi semua yang tidak aku pikirkan maka aku penjarakan. Rumah
filsafat adalah pikiran. Agar kita terampil menembus ruang dan waktu maka kita
harus terampil menggunakan rumah epoke.
Pengertian
fondasionalism dan antifondasionalism. Contoh yang paling nyata atau konkret di
dalam matematika, fondasionalism adalah kaum formalism tokohnya adalah Hilbert.
Secara filsafat, barang siapa yang menetapkan permulaan atau yang mempunyai
permulaan atau yang mampu mengingat permulaan maka ia adalah kaum fondasionalism.
Seluruh umat beragama merupakan kaum fondasionalism karena mereka menetapkan
Kausa Prima. Kesombongan dari the fondasionalism membuat hidup menjadi
berantakan. Contoh intuisi adalah cintaku pada istriku. Menurut Immanuel Kant,
manusia mempunyai kemampuan kuantitatif, kualitatif, dan sebagainya. Untuk
memahami hakekat, letakkan kesadaran di depan hakekat masing-masing. Belajar
matematika memerlukan intuisi, yaitu intuisi empiris. Mengalami dan melihat itu
sudah dapat membuktikan. Kenapa matematika menjadi mata pelajaran yang
menakutkan adalah karena siswa sudah kehilangan intuisinya, guru telah
kehilangan intuisinya, kaum kapitalis telah kehilangan intuisinya. Filsafat
matematika adalah merebut kembali intuisi yang telah hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar