FIFI YUNIARTI
09301244030
Pendidikan Matematika
Swadana 2009
Menembus Ruang dan
Waktu
Apa
yang dimaksud dengan menembus ruang dan waktu? Seseorang atau sesuatu makhluk
ciptaan Tuhan dapat menembus ruang dan waktu adalah mereka-mereka orang atau
sesuatu yang sangat hebat sekali dan luar biasa. Jika kita berpikir filsafat,
maka kita berlaku profesional yaitu ciri-cirinya lebih spesifik dan lebih rinci
serta dapat diberikan contohnya. Sangat mudah dari pendekatan struktur bahasa
menembus ruang dan waktu. Kalimat “menembus ruang dan waktu” belum ada
subjeknya yaitu siapa yang menembus ruang dan waktu. Maka dengan kata-kata
siapa tentu akan menjadi lebih rinci lagi. Kemudian “siapa” itu adalah dirimu
yang menembus ruang dan waktu dan diriku yang menembus ruang dan waktu. Dirimu siapa,
atau dirimu bagian yang mana yang menembus ruang dan waktu.
Ternyata
manusia mempunyai dimensi yang lengkap yaitu dimensi material, dimensi formal, dimensi
normatif, dan dimensi spiritual. Dan karakter menembus ruang dan waktu
mempunyai sifat yang berbeda. Menembus ruang dan waktu dalam arti material
contohnya jika seseorang terjun dari pesawat menggunakan parasut itu berarti
orang tersebut menembus ruang dan waktu yang dalam hal ini adalah udara. Menembus
ruang dan waktu secara formal misalnya berupa dokumen formal atau Surat
Keputusan kenaikan jabatan seseorang. Menembus ruang dan waktu secara normatif,
misalnya pikiranku, filsafatku, secepat kilat dan menembus kilat maka pikiranku
menembus ruang dan waktu. Menembus ruang dan waktu secara spiritual, misalnya
sebuah doa yang kecepatannya lebih cepat daripada pikiran. Maka pikiranku dan
doaku menembus ruang dan waktu.
Menembus
ruang dan waktu itu siapa dan apanya. Sebuah batu juga menembus ruang dan
waktu. Seseorang yang diam saja sadar maupun tidak sadar juga menembus ruang
dan waktu. Apa yang dimaksud dengan ruang? Waktu? Menembus? Ruang contohnya
ruang kelas, dimensinya meliputi dimensi 0 dimensi 1, dimensi 2, dimensi 3, dan
seterusnya. Itulah yang dimaksud dengan ruang secara aksiomatis yang orang awam
tidak dapat memikirkannya. Orang awam hanya dapat memikirkan ruang A, ruang B,
dan seterusnya. Orang matematika mengenal adanya ruang vektor, ruang sampel,
ruang berdimensi n, dan sebagainya. Ruang normatif atau ruang dalam filsafat
selain secara aksiomatis, adalah secara wujudnya. Dosen dan mahasiswa itu juga
ruang. Yang ada dan yang mungkin ada juga berdimensi ruang. Filsafat memiliki
keterampilan menembus ruang-ruang yang ada. Kalaupun tidak fisikku, maka
formalku. Sedangkan waktu menurut Immanuel Kant ada 3 macam waktu yaitu waktu
yang berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan. Untuk bisa memahami ruang kita
gunakan waktu dan juga sebaliknya bahwa untuk memahami waktu kita gunakan ruang.
Jam itu ruang, jam tersebut dapat menunjukkan waktu.
Secara
filsafat atau normatif bagaimana kita menembus ruang dan waktu? Ada metodologinya
bagaimana kita dapat menembus ruang dan waktu. Ada 2 macam metodologi yaitu
pemahaman kita tentang fenomenologi (memuat ruang dan waktu) dan pemahaman
tentang fondasionalism dan antifondasionalism (intuisi). Fenomenologi tokohnya
Husserl, di dalam fenomenologi apapun, yang paling nyata digunakan dalam matematika,
matematika menginspirasi filsafat dan sebaliknya. Di dalam fenomenologi Husserl
ada 2 macam yaitu idealisasi dan abstraksi. Maka agar kita dapat menembus ruang
dan waktu kita harus dapat melakukan idealisasi dan abstraksi. Idealisasi merupakan
menganggap sempurna sifat yang ada, hanya menganggap, karena tidak ada hal di
dunia ini yang sempurna. Maka manusia tidak dapat terbebas dari idealisasi dan
abstraksi. Jika manusia tidak bisa melakukan idealisasi dan abstraksi maka
manusia tidak bisa hidup. Abstraksi merupakan kodrat manusia. Abstraksi itu
dipilih atau memilih, kegiatannya reduksi, filsafatnya reduksionism. Kita dilahirkan
dari seorang ibu itu merupakan kodrat. Setiap hari kita melakukan reduksi, kita
hanya bisa melihat yang ada di depan kepala kita, yang dibelakang kepala tidak
bisa kita lihat. Diriku adalah ketidakadilan bagi diriku sendiri karena aku tidak
mampu untuk selalu memandang kedua orang tuaku sendiri. Pada hakikatnya manusia
itu terpilih. Tempat dimana kita dimakamkan itu sudah ditentukan. Manusia hanya
bisa ikhtiar. Namun hidup ini juga kontradiksi, karena pada saat yang bersamaan
disamping kita bersifat reduksi kita juga bersifat melengkapi diri, kita melengkapi
dengan gelar, dan yang lain-lain. Husserl merasa perlu membuat rumah yang
disebut dengan rumah epoke yaitu tempat bagi semua yang tidak aku pikirkan maka
aku penjarakan. Rumah filsafat adalah pikiran. Agar kita terampil menembus
ruang dan waktu maka kita harus terampil menggunakan rumah epoke.
Pengertian
fondasionalism dan antifondasionalism. Contoh yang paling nyata atau konkret di
dalam matematika, fondasionalism adalah kaum formalism tokohnya adalah Hilbert.
Secara filsafat, barang siapa yang menetapkan permulaan atau yang mempunyai permulaan
atau yang mampu mengingat permulaan maka ia adalah kaum fondasionalism. Seluruh
umat beragama merupakan kaum fondasionalism karena mereka menetapkan Kausa
Prima. Kesombongan dari the fondasionalism membuat hidup menjadi berantakan. Contoh
intuisi adalah cintaku pada istriku. Menurut Immanuel Kant, manusia mempunyai
kemampuan kuantitatif, kualitatif, dan sebagainya. Untuk memahami hakekat, letakkan
kesadaran di depan hakekat masing-masing. Belajar matematika memerlukan
intuisi, yaitu intuisi empiris. Mengalami dan melihat itu sudah dapat
membuktikan. Kenapa matematika menjadi mata pelajaran yang menakutkan adalah karena
siswa sudah kehilangan intuisinya, guru telah kehilangan intuisinya, kaum kapitalis
telah kehilangan intuisinya. Filsafat matematika adalah merebut kembali intuisi
yang telah hilang.
Pertanyaan:
1.
Membaca elegi Bapak tentang menggapai
tidak risau, apakah risau itu identik dengan tidak percaya diri Pak? Jika tidak,
maka apa bedanya risau dengan percaya diri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar